JAKARTA – PENGUATAN kapasitas Organisasi Kekaryaan Pemuda (OKP) seperti HMI, GMNI, PMII, PMKRI dan OKP lainnya yang umumnya berkembang baik di kampus-kampus negeri maupun swasta di Indonesia diyakini mampu mencegah timbulnya paham radikal kanan maupun ideologi komunis.
Pernyataan itu disampaikan oleh pengajar Fisip Universitas Nasional, Dr. TB. Massa digadapan para mahasiwa peserta kegiatan Peningkatan Kewaspadaan terhadap Ancaman Radikalisne dan Terorisme di Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Menurut Massa, karakter dari ideologi yang dibawa oleh OKP adalah ideologi terbuka dan bisa dikaji secara ilmiah. Sementara, ideologi yang dibawa oleh kelompok radikal itu cenderung tertutup dan menganggap kelompok lain salah kafir atau sesat.
“Jadi OKP ini mengajarkan kita untuk berfikir kritis, objektif dan terbuka. Jadi ada dialektika dalam mencari kebenaran.Sementara ideologi radikal cenderung tertutup, perintahnya bersifat komando dan tidak boleh dibantah,” tegas Massa.
Sementara itu, Direktur Eksekutif NII Crisis Center, Ir. Sutisna mengatakan kelompok radikal ini memang agak susah diberantas. Hal ini disebabkan gerakan ini berkembang dengan sistem cel.
Sutisna menyarankan, agar kepada kelompok-kelompok radikal ini pemerintah melalui jaringan kerjanya bersama kaum ulama pro-aktif berdialog dengan mereka.
“Saya banyak berhasil meyakinkan mereka bahwa doktrin mereka tentang jihad itu salah dan keliru. Alhamdulillah, ada yang berubah mindsetnya dan sekarang bekerja sebagai dokter,” ujar Sutisna. (Sumber ; kesbang.com)
Komentar Anda