Home
Kembali
Cegah Tawuran, Kesbangpol DKI Jakarta Intensifkan Dialog Interaktif dengan Kaum Muda

Cegah Tawuran, Kesbangpol DKI Jakarta Intensifkan Dialog Interaktif dengan Kaum Muda


Kamis, 18 Juli 2018 - 17:21:00 WIB - Dibaca : 247 Pengunjung

CISARUA – SEMANGAT Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin membangun maju kotanya bahagia warganya keberhasilannya sangat bergantung pada dukungan semua elemen yang ada di masyarakat.

Salah satu elemen yang bisa menjadi agen pembangunan berasal dari kalangan pemuda. Kaum muda dengan energinya yang luar biasa ini perlu terus diperhatikan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh komponen lainnya yang ada di masyarakat. Salah satu bentuk perhatian yang diperlukan yaitu membantu mereka untuk mencegah melakukan aksi tawuran.

Karena itu, guna mencegah aksi tawuran Kesbangpol DKI Jakarta kembali mengadakan kegiatan berupa Dialog Interaktif Pencegahan Tawuran Angkatan III ini Tahun 2018. Dialog yang diadakan di Cisarua, Bogor dari Selasa-Jumat, 17-29 Juli ini diikuti oleh 5 OKP yakni Nasyatul Asiyah, Pemuda Hindu Dharma, Angkatan Putri Alwasliyah, Purna Paskibraka dan BKPRMI DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Plt. Kesbangpol DKI Jakarta Drs. Taufan Bakri, M.Si menjelaskan, Ibukota Jakarta yang memiliki aneka ragam suku, agama, ras (etnis) dan antar golongan merupakan anugerah dari Allah SWT. Keanekaragaman ini bisa positif dan menjadi modal pembangunan dan pemerintahan, namun disisi lain keanekaragaman tersebut akan menjadi negatif jika semua elemen saling membenci dan berselisih.

Diakuinya, sebagai bangsa kita akan miris jika melihat generasi muda di DKI Jakarta masih terlibat dalam aksi tawuran karena ibukota selain menjadi barometer politik nasional juga sebagai barometer kewaspadaan nasional, jadi sangat riskan jika daerah lain se Indonesia merujuk atau menjadikan Jakarta sebagai percontohan pencegahan tawuran, tapi ternyata di ibukota aksi tawuran masih marak terjadi.

Kesbangpol DKI Jakarta memahami bahwa salah satu problem pemicu aksi tawuran adalah karena masih adanya angkatan muda yang menganggur. Data Pemda DKI Jakarta mencatat masih ada sekitar 300.00 orang yang belum bekerja. Karena menganggur, maka anak muda hanya karena masalah sepele saja misal kesenggol, bisa ribut antar kampung. Padahal jika mereka ada kesibukan yang tetap tidak mungkin mereka akan punya waktu untuk ikut-ikutan tawuran.

Karena itu, Kesbangpol DKI Jakarta mengajak kaum muda untuk mendatang kantor dinas tenaga kerja di wilayahnya masing guna mengikuti anek pelatihan seperti komputer, teknisi las, tata boga, dan lain-lainnya.

Taufan mengharapkan, generasi muda yang tergabung dalam wadah Nasyatul Asiyah, Pemuda Hindu Dharma, Angkatan Putri Alwasliyah, Purna Paskibraka dan BKPRMI DKI Jakarta bisa menjadi pioneer atau agent of change dalam merubah midnset generasi muda untuk menghindari dan mencegah tawuran serta mampu meningkatkan SDM guna menjadi pemegang “estafet” pembangunan dan pemerintahan sehingga dapat bersaing (kompetisi) dalam era globalisasi saat ini.

“Ingat kita saat ini memasuki era pasar bebas Asean (Asean Economic Society). Karena itu, mari kita  tingkatkan kompetensi agar kita bisa bersaing dengan negara lain,” harap Taufan. (Sumber : kesbang.com)


Bagikan Melalui


Komentar Anda