Home
Kembali
Jaga NKRI, Kesbangpol DKI Jakarta Ingatkan Kaum Muda Tentang Potensi Maritim

Jaga NKRI, Kesbangpol DKI Jakarta Ingatkan Kaum Muda Tentang Potensi Maritim


Kamis, 08 Agustus 2018 - 15:52:33 WIB - Dibaca : 289 Pengunjung

CISARUA – ZONA Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang merupakan kawasan berjarak 200 mil dari pulau terluar selama ini potensi sumber daya alam dan perikanannnya banyak dijarah oleh kapal-kapal asing. Padahal, kawasan maritim itu sepatutnya harus dimanfaatkan oleh putra-putri Indonesia untuk menciptakan peluang kerja di sektor kelautan.

Pesan itu disampaikan Plt. Kepala Kesbangpol DKI Jakarta, Drs. Taufan Bakri, M.Si ketika membuka kegiatan Implementasi intruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakkan Nasional Revolusi Mental Angakatan III Tahun 2018.

Taufan menjelaskan, ZEE dan landasan kontinen merupakan wilayah dasar laut dan juga tanah di bawahnya yang bersambungan dengan pantai di luar laut teritorial hingga kedalaman 200 meter atau lebih, sepanjang kedalaman kolom air laut di atasnya masih memungkinkan untuk dieksplorasi dan dieksploitasi.

“Memang di wilayah tersebut adalah wilayah laut lepas, tidak dimiliki negara. Tetapi sumber daya alam yang di dalam Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas Kontinen diberikan kepada negara pantai. Di situlah kemudian Indonesia mengelola sumber daya alam yang ada di situ. Dan apabila ada kapal negara lain yang ingin mengambil ikan di situ, tentu harus meminta izin kepada Indonesia,” tegas Alumnus UGM Jurusan Kebijakan Publik ini.

Kesbangpol DKI Jakarta memaparkan tentang potensi ZEE berikut SDA ini agar kaum muda tidak melulu memilih pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil/PNS saja. Apalagi tiap tahun secara nasional penerimaan PNS makin berkurang peminatnya. Di sektor perbankan dan transportasi pun kini sudah banyak mengalami pengurangan pegawai. Ini disebabkan maraknya penggunaan electronic money (e-money) selama 3 tahun terakhir.

Ancaman persaingan kerja di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bursa kerja akan semakin kentar antar pencari kerja domestik dengan pekerja yang masuk ke Indonesia. Di sektor perawat, IT, perbankan, kini sudah banyak pekerja dari Filipina dan Singapura. Taufan mengharapkan agar tidak kalah dengan pekerja luar, mau tidak mau kaum muda harus meningkatkan kompetensi dan kemampuan bahasa inggrisnya.

Karena itu, lanjut Taufan, generasi muda harus berani mengekplore sektor kelautan sebagai andalan pengembangan karir di masa depan.  “Nenek moyang kita dari Kerajaan Sriwijaya, Majapahit hingga Fatahilah pernah jaya di laut. Karena itu, anda juga harus memajukan sektor kelautan sebagai pewaris bahar nusantara,” pungkasnya.

Taufan menjelaskan, revolusi mental yang diingikan Presiden Jokowi yaitu mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang beriorientasi pada kemajuan dan bemodern sehingga mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.

“Saatnya kita mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam pollitik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul,” pungkasnya.(kesbang.com)


Bagikan Melalui


Komentar Anda