Home
Kembali
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta membuka Musyawarah Wilayah XII Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta membuka Musyawarah Wilayah XII Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta


Sabtu, 23 September 2017 - 15:06:15 WIB - Dibaca : 853 Pengunjung

Pada hari Sabtu, 23 September 2017 bertempat di Hotel Twin Plaza Jakarta Barat. Telah diselenggarakan Acara Musyawarah Wilayah XII Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta. Mewakili Gubernur Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta membuka acara tersebut secara resmi.(Sumber : Badan Kesbangpol)

Muswil dihadiri juga oleh Ketua MPN Japto S Soerjosoemarno yang mana dalam sambutannya, mengajak Pemuda Pancasila membuat program kerja yang selaras dengan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan program prioritas Pemprov DKI Jakarta. Sehingga bisa bersinergi dalam membangun daerah.

“Sehingga eksistensi organisasi ini dapat semakin diakui dan diterima oleh masyarakat dan dapat bersinergi dengan pemerintah guna mendorong percepatan pembangunan di provinsi DKI Jakarta dan sejalan dengan harapan dan cita-cita bersama,” kata Japto.

Pemuda Pancasila, lanjut Japto, harus bersama sama dengan element masyarakat lainnya menjalin tali persaudaraan dengan baik dan saling mambantu agar kedepan keluarga besar Pemuda Pancasila tetap menjaga semangat kebersamaan kebhinekaan menjaga kesatuan NKRI serta membangkitkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dan semangat Pemuda Pancasila di Provinsi DKI Jakarta untuk menjadi perekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Nilai-nilai luhur itu meliputi toleransi dalam menganut agama dan kepercayaan, menghargai hak asasi manusia, menjunjung tinggi persatuan bangsa, musyawarah mufakat dan menjunjung tinggi rasa keadilan sosial,” tegasnya.

Japto melanjutkan, dalam kurun waktu belakangan ini tidak dapat dipungkiri bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap ideology pancasila sudah mulai luntur, bahkan para pelajar dan mahasiswa ada yang tidak hafal bahkan memahami 5 sila dari pancasila. Bahkan, menurutnya, fenomena saat ini seperti konflik bernuansa sara, propaganda organisasi berpaham radikal, aksi terorisme, peredaran gelap narkoba dan persoalan lainnya menjadi ancaman serius bangsa ini.

“Pancasila sebagai ideologi  bangsa penting untuk senantiasa ditanamkan dalam hati kita sebagai anak bangsa, dan senantiasa kita pupuk untuk menjaga kelangsungan kehidpuan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI,” ucapnya.(Sumber : Badan Kesbangpol)

 


Bagikan Melalui


Komentar Anda